MAKALAH SENI TARI & TEATER
SENI
BUDAYA
Pengampu
: AGUNG MAHARDIKA, SPd
Disusun
Oleh :
1. Ahmad
Joko Waluyo (03)
SMK
TUNAS HARAPAN PATI
Tahun
Pelajaran 2012/2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Kuasa karena
berkat-Nya lah makalah ini dapat kami selesaikan dengan sebaik mungkin.
Makalah ini kami susun dengan rasa tanggung jawab dan kerja keras agar dosen
yang bersangkutan merasa puas dengan hasil kerja keras kami dan teman-teman
yang membaca makalah ini dapat mengerti dan dapat menambah pengetahuan bagi
kita semua.
Selanjutnya bagi pihak-pihak yang telah berusaha membantu demi suksesnya
makalah ini, kami ucapkan terima kasih. Makalah ini tidak akan bisa tersusun
jika tidak ada bantuan dari pihak-pihak tertentu.
Semoga saja makalah yang kami buat ini dapat bermanfaat bagi semua pihak
yang membacanya. Apabila ada kekurangan dalam penyusunan makalah ini, kami
mohon maaf.
Pati, November
2012
BAB
1
PENDAHULUAN
Sastra pada dasarnya merupakan ciptaan, sebuah
kreasi bukan semata – mata sebuah imitasi (dalam Luxemburg, 1989: 5). Karya
sastra sebagai bentuk dan hasil sebuah pekerjaan kreatif, pada hakikatnya
adalah suatu media yang mendayagunakan bahasa untuk mengungkapkan tentang
kehidupan manusia. Oleh sebab itu, sebuah karya sastra, pada umumnya, berisi
tentang permasalahan yang melingkupi kehidupan manusia. Kemunculan sastra lahir
dilatar belakangi adanya dorongan dasar manusia untuk mengungkapkan eksistensi
dirinya. (dalam Sarjidu, 2004: 2).
Biasanya kesusastraan dibagi menurut daerah
geografis atau bahasa. Jadi, yang termasuk dalam kategori Sastra adalah: Novel
cerita/cerpen (tertulis/lisan), syair, pantun, sandiwara/drama,
lukisan/kaligrafi.
Drama / teater adalah salah satu sastra yang amat
popular hingga sekarang. Bahkan di zaman ini telah terjadi perkembangan yang
sangat pesat di bidang teater. Contohnya sinetron, film layar lebar, dan
pertunjukan – pertunjukan lain yang menggambarkan kehidupan makhluk hidup.
Selain itu, seni drama / teater juga telah
menjadi lahan bisnis yang luar biasa. Dalam hal ini, penyelanggara ataupun
pemeran akan mendapat keuntungan financial serta menjadi terkenal, tetapi
sebelum sampai ke situ seorang penyelenggara atau pemeran harus menjadi insan
yang profesionalitas agar dapat berkembang terus.
TUJUAN DAN MANFAAT
ü Menyalurkan hobi
ü Berkelompok
(Bersosialisasi)
ü Pembentukan
Postur Tubuh
ü Apresiasi
dramatik.
ü Pengembangan ujar
ü Mempertajam
kepekaan emosi
ü Meningkatkan
pemahaman
BAB 2
A. SEJARAH SENI TARI DAN TEATER
SEJARAH SENI TARI
A. ZAMAN PRASEJARAH
Zaman prasejarah adalah zaman sebelum lahirnya kerajaan di Indonesia. Entuk dan wujud tariannya cenderung menirukan gerak alam lingkungannya yang bersifat imiatatif. Sebagai contoh menirukan binatang yang akan diburu, pemujaan dan penyembuhan penyakit
B. ZAMAN INDONESIA HINDU
Pada zaman Indonesia hindu, seni tari mulai digarap dan banyak dipengaruhi oleh kebudayaan dar India. Beberapa jenis tari pada zaman Indonesia hindu seperi tari-tarian adat dan keagamaan berhasil disempurnakan menjadi tarian klasik yang beratistik tinggi. Sebagai contoh wayang wong, wayang topeng.
C. ZAMAN INDONESIA ISLAM
Pada zaman Indonesia islam, seni mengalami keyaan penggarapannya kebanyakan di keraton yaitu kasutanan dan kesultanan. Kedua kerajaan tersebut mengembangkan identitasnya yang akhirnya menjadi 2 jenis tari yaitu kasunanan dan kasultanan.
D. ZAMN PENJAJAHAN
Pada zaman penjajahan, tari-tarian mengalami kesuraman sebab berada dalam suasana peperangan dan penjajahan.
E. ZAMAN SETELAH MERDEKA SAMPAI SEKARANG
Setelah merdeka, peran tari mulai difungskikan untuk keagamaan ataupun sebagai hiburan dan muncul banyak kreasi-kreasi baru ataupun inovasi terhadap seni tari klasik.
A. ZAMAN PRASEJARAH
Zaman prasejarah adalah zaman sebelum lahirnya kerajaan di Indonesia. Entuk dan wujud tariannya cenderung menirukan gerak alam lingkungannya yang bersifat imiatatif. Sebagai contoh menirukan binatang yang akan diburu, pemujaan dan penyembuhan penyakit
B. ZAMAN INDONESIA HINDU
Pada zaman Indonesia hindu, seni tari mulai digarap dan banyak dipengaruhi oleh kebudayaan dar India. Beberapa jenis tari pada zaman Indonesia hindu seperi tari-tarian adat dan keagamaan berhasil disempurnakan menjadi tarian klasik yang beratistik tinggi. Sebagai contoh wayang wong, wayang topeng.
C. ZAMAN INDONESIA ISLAM
Pada zaman Indonesia islam, seni mengalami keyaan penggarapannya kebanyakan di keraton yaitu kasutanan dan kesultanan. Kedua kerajaan tersebut mengembangkan identitasnya yang akhirnya menjadi 2 jenis tari yaitu kasunanan dan kasultanan.
D. ZAMN PENJAJAHAN
Pada zaman penjajahan, tari-tarian mengalami kesuraman sebab berada dalam suasana peperangan dan penjajahan.
E. ZAMAN SETELAH MERDEKA SAMPAI SEKARANG
Setelah merdeka, peran tari mulai difungskikan untuk keagamaan ataupun sebagai hiburan dan muncul banyak kreasi-kreasi baru ataupun inovasi terhadap seni tari klasik.
SEJARAH TEATER
Kebanyakan dari kita mengira bahwa drama berasal
dari Yunani Kuno. Namun demikian, sebuah buku yang berjudul A History of the
theatre menunjukan pada kita bahwa pemujaan pada Dionisus, yang kelak diubah
kedalam festival drama di Yunani, berasal dari Mesir Kuno. Tek Piramid yang
bertanggal 4000SM. Adalah naskah Abydos Passion Play yang terkenal. Tentu saja
para pakar masih meragukan apakah teks itu drama atau bukan sebelum Gaston
Maspero menunjukan bahwa dalam teks tersebut ada petunjuk action dan indikasi
berbagai tokohnya.
Ada tiga macam teori yang mempersoalkan asal mula
drama. Menurut Brockett, drama mungkin telah berkembang dari upacara relijius
primitif yang dipentaskan untuk minta pertolonga dari Dewa. Upacara ini
mengandung banyak benih drama. Para pendeta sering memerankan mahluk
superaalami atau binatang; dan kadang – kadang meniru action berburu, misalnya.
Kisah-kisah berkembang sekitar beberapa ritus dan tetap hidup bahkan setelah
upacara itu sendiri sudah tidak diadakan lagi. Kelak mite-mite itu merupakan
dasar dari banyak drama.
Teori kedua memberi kesan bahwa himne pujian dinyanyikan
bersama didepan makam seorang pahlawan. Pembicara memisahkan diri dari koor dan
memperagakan perbuatan-perbuatan dalam kehidupan almarhum pahlawan itu. Bagian
yang diperagakan makin lama makin rumit dan koor tidak dipakai lagi. Seorang
kritisi memberi kesan bahwa sementara koor makinlama makin kurang penting,
muncul pembicara lain. Dialog mulai terjadi ketika ada dua pembicara diatas
panggung.
Teori ketiga memberi kesan bahwa drama tumbuh
dari kecintaan manusia untuk bercerita. Kisah – kisah yang diceritakan
disekeliling api perkemahan menciptakan kembali kisah – kisah perburuan atau
peperangan, atau perbuatan gagah seorang pahlawan yang telah gugur. Ketiga
teaori itu merupakan cikal-bakal drama. Meskipun tak seorang pun merasa pasti
mana yang terbaik, harus diingat bahwa ketiganya membicarakan tentang action.
Konon, action adalah intisari dari seni pertunjukan.
B. UNSUR POKOK PENDUKUNG SENI TARI
DAN TEATER
UNSUR PENDUKUNG TEATER
Unsur-unsur
dalam teater antara lain:
1. Naskah/Skenenario
Naskah/Skenario berisi kisah dengan nama tokoh dan diaolog yang duicapkan.
2. Skenario
Skenario merupakan nsakah drama (besar) atau film, yang isinya lengkap, seperti : keadaan, properti, nama tokoh, karakter, petunjuk akting dan sebagainya. Tujuan dari naskah/skenario untuk sutradara agar penyajiannya lebih realistis.
3. Pemain/Pemeran/Tokoh
Pemain merupakan orang yang memeragakan tokoh tertentu pada film/sinetron biasa disebut aktris/aktor.
1. Naskah/Skenenario
Naskah/Skenario berisi kisah dengan nama tokoh dan diaolog yang duicapkan.
2. Skenario
Skenario merupakan nsakah drama (besar) atau film, yang isinya lengkap, seperti : keadaan, properti, nama tokoh, karakter, petunjuk akting dan sebagainya. Tujuan dari naskah/skenario untuk sutradara agar penyajiannya lebih realistis.
3. Pemain/Pemeran/Tokoh
Pemain merupakan orang yang memeragakan tokoh tertentu pada film/sinetron biasa disebut aktris/aktor.
UNSUR
PENDUKUNG SENI TARI
Dalam sebuah tarian antara tubuh, gerak komposisi tari tidak dapat dipisahkan.Dalam sebuah tarian terdapat unsur-unsur yang membangunnya yakni unsur gerak, tenaga dan waktu.
1. GERAK
Gerak didalam tarian bukanlah gerak seperti dalam kehidupan sehari-hari. Gerak tari adalah gerak yang telah mengalami perubahan atau proses stilasi dari gerak wantah (asli) ke gerak murni dan gerak maknawi. Gerak wantah yang telah mengalami stilasi itu akhirnya dapat dilihat dan dinikmati karena menjadi gerakan yang memiliki nilai estetik (gerak murni dan gerak gerak maknawi). Gerak wantah contohnya mencangkul, membatik dll.gerak wantah mudah dipahami sebalikknya gerak murni dan maknawitidak mudah dipahamikarena sudah mengalami proses stilisasi atau perubahan baik penambahan dan pengurangan. Gerak murni merupakan gerak wantah yang telah diubah menjadi gerak yang indah namun tak bermakna. Gerak maknawi adalah gerak wantah merupakan gerak yang telah diubah menjadi gerak indah yang bermakna
2. UNSUR TENAGA
Penggunakaan tenaga dalam gerak tari meliputi :
a. intensitas berkaitan dengan kuantitas tenaga dalam tarian yang menghasilkan tingkat ketegangan gerak
b. Aksen/tekanan muncul ketika gerakan dilakukan secara tiba-tiba dan kontras
c. Kualitas berkaitan dengan cara penggunakaan atau penyaluran tenaga.
3.UNSUR RUANG
Unsur ruang yang dimaksudkan sebagai unsur tari terbagi dua yakni ruang yang diciptakan oleh penari dan ruang pentas atau ruang tempat penari melakukan gerak.
Ruang yang diciptakan penari adalah ruang yang dibatasi oleh imajinasi penari berupa jarak yang terjauh yang dapat dijangkau oleh tangan dan kakinya dalam posisi tidak pindah tempat.
Ruang pentas adalah arena yang digunakan oleh penari yang biasa disebut dengan panggung, lapangan atau halaman terbuka.
4. UNSUR WAKTU
Dalam unsur waktu juga menentukan dalam membangun gerak tari. Dalam unsur waktu ada 2 faktor yang sangat penting yaitu ritme dan tempo. Ritme dalam gerak tari menunjukkan ukuran waktu dari setiap perubahan detail gerak, ritme lebih mengarah pada ukuran cepat atau lambat setiap gerakan yang dapat dicapai .
Dalam sebuah tarian antara tubuh, gerak komposisi tari tidak dapat dipisahkan.Dalam sebuah tarian terdapat unsur-unsur yang membangunnya yakni unsur gerak, tenaga dan waktu.
1. GERAK
Gerak didalam tarian bukanlah gerak seperti dalam kehidupan sehari-hari. Gerak tari adalah gerak yang telah mengalami perubahan atau proses stilasi dari gerak wantah (asli) ke gerak murni dan gerak maknawi. Gerak wantah yang telah mengalami stilasi itu akhirnya dapat dilihat dan dinikmati karena menjadi gerakan yang memiliki nilai estetik (gerak murni dan gerak gerak maknawi). Gerak wantah contohnya mencangkul, membatik dll.gerak wantah mudah dipahami sebalikknya gerak murni dan maknawitidak mudah dipahamikarena sudah mengalami proses stilisasi atau perubahan baik penambahan dan pengurangan. Gerak murni merupakan gerak wantah yang telah diubah menjadi gerak yang indah namun tak bermakna. Gerak maknawi adalah gerak wantah merupakan gerak yang telah diubah menjadi gerak indah yang bermakna
2. UNSUR TENAGA
Penggunakaan tenaga dalam gerak tari meliputi :
a. intensitas berkaitan dengan kuantitas tenaga dalam tarian yang menghasilkan tingkat ketegangan gerak
b. Aksen/tekanan muncul ketika gerakan dilakukan secara tiba-tiba dan kontras
c. Kualitas berkaitan dengan cara penggunakaan atau penyaluran tenaga.
3.UNSUR RUANG
Unsur ruang yang dimaksudkan sebagai unsur tari terbagi dua yakni ruang yang diciptakan oleh penari dan ruang pentas atau ruang tempat penari melakukan gerak.
Ruang yang diciptakan penari adalah ruang yang dibatasi oleh imajinasi penari berupa jarak yang terjauh yang dapat dijangkau oleh tangan dan kakinya dalam posisi tidak pindah tempat.
Ruang pentas adalah arena yang digunakan oleh penari yang biasa disebut dengan panggung, lapangan atau halaman terbuka.
4. UNSUR WAKTU
Dalam unsur waktu juga menentukan dalam membangun gerak tari. Dalam unsur waktu ada 2 faktor yang sangat penting yaitu ritme dan tempo. Ritme dalam gerak tari menunjukkan ukuran waktu dari setiap perubahan detail gerak, ritme lebih mengarah pada ukuran cepat atau lambat setiap gerakan yang dapat dicapai .
C. TUJUAN SENI TARI DAN TEATER
ü Menyalurkan hobi
ü Berkelompok
(Bersosialisasi)
ü Pembentukan
Postur Tubuh
ü Apresiasi
dramatik.
ü Pengembangan ujar
ü Mempertajam
kepekaan emosi
ü
Meningkatkan pemahaman
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
-
Drama adalah satu bentuk lakon seni yang bercerita lewat percakapan dan action
tokoh-tokohnya. Akan tetapi, percakapan atau dialog itu sendiri bisa juga
dipandang sebagai pengertian action.
-
Unsur – unsur Drama
- Tema
- Alur
- Tokoh
- Latar
- Amanat
Manfaat drama/teater :
ü Menyalurkan hobi
ü Berkelompok
(Bersosialisasi)
ü Pembentukan
Postur Tubuh
ü Apresiasi
dramatik.
ü Pengembangan ujar
ü Mempertajam
kepekaan emosi
ü Meningkatkan
pemahaman
B. Saran
-
Hendaknya pihak sekolah menambah kegiatan ekstrakurikuler di bidang seni drama,
agar siswa mendapat bimbingan dan lebih dapat mengekspresikan bakatnya.
-
Hendaknya sekolah mengadakan pagelaran / pertunjukan drama, agar siswa
lebih matang dalam mengembangkan bakat seni dramanya.
DAFTAR PUSTAKA
- http://sendratasik.wordpress.com/2008/12/05/pengertian-drama-dan-teknik-penulisan-naskah-drama/
- http://www.slideshare.net/hanifphone/drama-429983
- http://aamovi.wordpress.com/2009/03/26/pengertian-drama-dan-teater-2/
- http://organisasi.org/arti-definisi-pengertian-drama-dan-jenis-macam-drama-pelajaran-bahasa-indonesia
- http://my-name-is-sedre.jimdo.com/2009/05/09/pengetahuan-dasar-teater-dan-drama
- http://awan965.wordpress.com/2008/02/27/perkembangan-sastra-di-indonesia/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar